Aku ingin berbicara mengenai kekecewaan. Semua dari kita pasti pernah mendapatkan kekecewaan dari apapun, dari siapapun, kapanpun dan dimanapun juga. Hemat saya, terlalu sombong dan songong bagi
Sebijak-bijak apapun orang pasti mendapatkan kekecewaan atau ia sendiri mengecewakan orang lain. Saya ingin membicarakan dulu apa itu kekecewaan? Sifat kekecewaan memang sangat relatife karena ia selalu terkait dengan subjektivitas (entah itu dalam pemikiran maupun perasaan) seseorang, dengan ini bisa dikatakan bahwa kekecewaan bukan barang yang "objektiv". Kekecewaan adalah masalah pribadi.
Oleh karena itu kita akan mendapatkan ada
Kecewa, menurut Kamus Besar Indonesia Badudu-Zain, berarti tak puas/tak senang karena sesuatu yang diharapkan tidak tercapai; kekecewaan adalah perasaan kecewa. Kembali kepada contoh yang saya ungkapkan diawal, mengenai pertandingan persib. Kenapa pelatih Persib kecewa melihat persib kalah. Pelatih merasa tak puas, tidak senang karena sesuatu yang di harapkan itu tidak tercapai, apa yang diharapkan pelatih? Kemenangan.
Karena sesuatu yang diharapkan, yaitu kemenangan, tidak tercapai maka ia kecewa. Lalu kenapa saya tidak kecewa? Karena saya tidak mengharapkan persib kalah dan juga tidak mengharapkan persib menang, singkatnya saya tidak berharap apa-apa ketika persib bertanding. Kenapa saya tidak mengharapkan apa-apa, sebab memang, persib menang atau tidak, nggak ada urusannya dengan saya, nggak ada hubungannya, nggak ada sangkut pautnya dengan kehidupan saya. Intinya nggak bakalan merubah jalan hidup saya. Sekali lagi, yang kecewa pada saat pertandingan persib, mungkin tidak hanya pelatih, tetapi pemain, bobotoh, kru, managemen dan banyak lagi lainnya.
Saya ingin memberi catatan kondisi apa saja
Prasyarat utama supaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar